Agustus 2024 | JABARCENNA.COM

Nur Sricahyawijaya, S.H.,M.H., Kasi Penkum Kejati Jawa Barat

BANDUNG | JABARCENNA.COM,- Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat, melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum), mengemukakan, penanganan perkara yang dilakukan kejaksaan negeri (kejari) kabupaten untuk perkara dugaan korupsi (kasus UPK Cibingbin Kuningan-red), butuh waktu yang tidak lama.

Seperti yang dilansir dari media POSKOTAONLINE.COM., hal tersebut diungkapkan Nur Sricahyawijaya, S.H.,M.H., ketika dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp (WA).

Disebutkan Kasi Penkum ini, pihaknya membolehkan jika ada masyarakat menyampaikan pendapat, terkait penanganan perkara dimaksud yang dinilai perkembangannya lambat karena sudah cukup memakan waktu.

"Boleh, itu hak pendapat masyarakat,"jawabnya.

Nur Sricahyawijaya menjelaskan, mengenai pendapat masyarakat seperti itu, pihaknya mengakui, kuantitas (jumlah) sumber daya manusia (SDM) kejaksaan terbatas.

Namun begitu sambungnya, pihak kejaksaan tetap bekerja secara maksimal.

"Kami rasa yang ditangani kejari pun butuh waktu yang tidak lama,"tulisnya melalui pesan WA.

Ditambahkan Kasi Penkum, semua penanganan perkara baik dalam tahap penyelidikan (lid), penyidikan (dik) dan penuntutan (tut), yang ditangani pihak kejaksaan negeri kabupaten/kota itu, dilaporkan secara berjenjang kepada kejaksaan tinggi dan juga kepada Kejaksaan Agung RI.

"Terkait menaikan status perkara, baik tim penyelidik (lid) atau tim penyidik (dik), harus melalui beberapa proses internal, hanya perlu bersabar dengan waktu dari kerja tim ini di daerah,"terangnya.

Terpisah, mengutip juga dari POSKOTAONLINE.COM.,salah seorang praktisi hukum kondang Kabupaten Kuningan, Hamid, SH.,MH., pada Minggu (25/08/2024) menyatakan apresiasi terhadap kinerja korps Adhyaksa dalam kerangka reformasi.

"Kejaksaan Agung RI dapat mengembalikan kepercayaan publik dengan menindak kejahatan-kejahatan besar korupsi, diantaranya kasus korupsi tentang asuransi, penambangan ilegal dan lain sebagainya,"ujar Hamid.

Hal tersebut juga telah diikuti dengan kinerja pada kejaksaan tinggi provinsi, maupun kejaksaan negeri kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Melihat hal itu, pria yang pernah menjadi komisioner divisi hukum KPU Kabupaten Kuningan ini, mengharapkan agar prosentase capaian kinerja Kejaksaan Negeri Kuningan, dalam menindaklanjuti penanganan perkara korupsi di wilayahnya memperlihatkan adanya kemajuan.

Khusus untuk perkara UPK Cibingbin yang sedang menggelinding pada meja Kejari Kuningan lanjutnya, publik atau masyarakat tentu menunggu kepastian hukumnya seperti apa, sebab terinformasi penanganan perkara tersebut sudah berjalan dari sejak 2023 lalu.***

./Iwan


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Para pendukung Calon Bupati Kuningan Periode 2024-2029 M. RIdho Suganda menyambut sukacita dan begitu antusias paska diumumkannya berpasangan dengan H. Kamdan dari PPP. Kegembiraan mereka diekspresikan dengan cara beranekaragam. Ada yang syukuran dengan ngaliwet, bertemu dengan para tokoh masyarakat. Juga sengaja berkumpul dengan para tetangga sekalian melaksanakan sosialisasi.

terjawab sudah seluruh keraguan dan kekhawatiran menerpa hampir seluruh relawan pendukung M. Ridho Suganda. Apalagi isyu nasional menerpa kubu PDIP yang akan dikucilkan dari partai lain, paska Pilkada Jakarta diumumkan. Gonjang ganjing politik ini semakin keras menerpa PDIP, ditambah DPR RI membuat kehebohan dengan merencanakan meneribitkan Undang-undang Pilkada baru dengan melawan putusan Mahkamah Konstitusi.

“Hari ini, kami relawan Bararis sangat bahagia mendapatkan informasi Pa Ridho akan berlayar dengan Pa Kamdan dari PPP. Kekhawatiran selama ini atas nasib beliau terhapus sudah. Kami bersyukur dan teman-teman secara spontan langsung ngaliwet. Tujuannya hanya satu menguatkan kembali tekad mendukung pa Ridho,” tutur Ketua Relawan Bararis Caswin Hendra atau biasa disapa Iwing.


Sambung Iwing, penguatan relawan untuk mengajak masyarakat di wilayah timur bagian selatan Kuningan agar berada dalam satu barisan mendukung M. Ridho Suganda dan calon wakilnya H. Kamdan. Hal ini penting sebab target membawa mereka ke kursi Kuningan 1 harus realistis dengan dukungan suara sebanyak-banyaknya.

Basri Relawan dari Kecamatan Darma menambahkan, pihaknya harus bekerja keras dan tambah keras untuk mewujudkan keduanya meraih suara terbanyak dalam Pilkada mendatang. Berjuang meyakinkan masyarakat agar tidak berpaling dari M. Ridho Suganda adalah hal penting. Selain kita menyentuh para tokoh lokal, juga masyarakatnya.

“Seperti jargon bu Mega (Ketum PDIP) turun ke bawah. Nah ini kita buktikan dengan turun ke masyarakat secara langsung. Kita jadi mengetahui keinginan masyarakat. Dan memang ketika menyampaikan calon bupatinya Pa Ridho, karasana hampang. Mereka sudah mengetahui siapa bapak dan ibunya, Pa Aang Hamid Suganda dan bu Utje keduanya bupati manten,” terang Basri.

Rita dari Relawan Ema-ema menyampaikan sukacita. Relawan ema-ema, merasa senang dan antusias mendukung pasangan M. RIdho Suganda dengan H. Kamdan. Ini artinya pasangan ini sudah cukup untuk daptar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kab. Kuningan. Artinya, mereka akan berjuang memenangkan konstestasi Pilkada.

“Kegembiraan ini harus dijawab dengan perjuangan tanpa lelah untuk meyakinkan kaum Ema-ema di Kabupaten Kuningan agar mendukung si “ganteng” M. Ridho Suganda. Selama ini saya dengan rekan relawan terus menyosialisasikan beliau. Alhamdulillah banyak yang respon dan siap mendukung. Apalagi sekarang sudah memiliki kepastian berpasangan dengan H. Kamdan,” ucapnya.

Yanto Sugiyanto, Tim Pemenangan M. Ridho Suganda menyatakan “Kemarin kita melaksanakan rapat di DPC PDIP bersama struktural partainya dengan PPP. Intinya memastikan bahwa pa Ridho akan berlayar dalam Pilkada berpasangan dengan pa Kamdan.” Ungkap mantan anggota DPRD Kuningan periode 2004-2009 dari PDIP.

Ketika ditanya kapan deklarasi pasangan? Yanto menjawab singkat, “tunggu saja undangannya yah,” tegasnya./Dedi J

Ketua Aliansi Wartawan Indonesia, DPC Kabupaten Kuningan, Nacep Suryaman.

KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Ketua Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Nacep Suryaman, meminta pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, melalui Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, melakukan evaluasi serta pengawasan terhadap penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pusaran Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Maju Bersama Cibingbin, yang sedang menggelinding pada meja penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuningan.

Hal tersebut diungkapkan Nacep, pada Jum'at (23/08/2024), pada salah satu tempat di wilayah Kuningan.

Menurutnya, hasil penelusuran dan liputan langsung dirinya, dengan menemui sejumlah nara sumber yang terhubung dengan penanganan perkara UPK Cibingbin tersebut, diperoleh berbagai keterangan yang sangat berharga, jika pengelolaan anggaran UPK Maju Bersama Cibingbin dalam kurun waktu 2017 sampai dengan 2022, diduga kuat telah menimbulkan kerugian keuangan negara ratusan juta rupiah.

"Sejumlah keterangan dari berbagai pihak yang terhubung dengan penanganan perkara UPK Cibingbin, mengindikasikan jika ada oknum yang diduga kuat telah melakukan perbuatan melawan hukum, menguntungkan dirinya sendiri dan orang lain, sehingga bermuara terjadinya kerugian keuangan negara,"terang Nacep.

Ketua AWI DPC Kuningan menyebutkan, perkembangan penanganan perkara dugaan korupsi pada lembaga yang sekarang sudah bertransformasi menjadi Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) 'Maju Bersama' ini, ditengarai sudah bergulir di meja penyidik Kejaksaan Negeri Kuningan sejak 2023 lalu.

"Penyelidikan dari perkara UPK Cibingbin ini berjalan sejak tahun kemarin (2023.red) oleh pihak Kejaksaan Negeri Kuningan,"ucapnya.

Selama perjalanan proses itu, Nacep mengakui memperoleh informasi dari sejumlah sumber yang dapat dipercayai, khususnya dari pihak-pihak yang pernah memiliki hubungan dengan lembaga UPK tersebut, jika sudah belasan saksi pernah dimintai keterangan oleh penyidik kejaksaan.

"Para saksi yang pernah dimintai keterangan diantaranya, para mantan pengurus UPK Maju Bersama periode 2017 sampai dengan periode 2022, para kepala desa di wilayah Kecamatan Cibingbin, bahkan sampai dilakukan pemeriksaan saksi juga kepada Camat Cibingbin,"ujarnya.

Ditambahkan Nacep, selain para saksi yang disebutkan tadi, beberapa ketua kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) yang pernah menerima bantuan perguliran modal dari UPK Maju Bersama Cibingbin, sudah ada juga yang turut dimintai kesaksian didepan penyidik kejaksaan.

"Jika dicermati dalam perkembangan itu, dengan telah begitu banyaknya para saksi yang memberikan keterangan, idealnya penyidik Kejaksaan Negeri Kuningan sudah dapat menarik kesimpulan, adakah oknum yang diduga kuat telah melakukan perbuatan melawan hukum sehingga berakibat timbulnya kerugian keuangan negara itu ?"ujar Nacep setengah bertanya.

Kepastian hukum lanjutnya, merupakan sebuah harapan dan tujuan yang ditunggu serta dikehendaki masyarakat. Namun, sejak bergulirnya penanganan perkara ini dari 2023 lalu, hingga sekarang sudah melewati pertengahan tahun 2024, masih belum juga memiliki kejelasan, padahal telah cukup memakan waktu.

"Kami berharap tidak menemukan oknum siapapun atau pihak manapun sebagai 'play maker' yang mencoba berupaya membuat perkara (UPK Cibingbin-red) ini menjadi bias,"tegasnya.

Sehubungan itu, pihaknya meminta pimpinan lebih tinggi pada Korps Adhyaksa memberikan perhatian serius terhadap kasus tersebut, terlebih lagi kejahatan korupsi merupakan atensi Jaksa Agung untuk ditindak dan menjadi musuh besar rakyat Indonesia. ./Iwan


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Jalan Otista ke PUSPA Langlangbuana, Kuningan, telah memberikan manfaat signifikan dalam penjualan. Langkah ini merupakan bagian dari program penataan kota yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kuningan, H. Deden Kurniawan Sopandi, A.Ks, dalam kunjungannya pada Selasa malam (20/8/2024), berdiskusi dengan para pedagang mengenai penataan PUSPA Langlangbuana untuk terus meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang.

Ketua Paguyuban Pedagang PUSPA Langlangbuana, Heru, yang juga pedagang Asian Food, mengatakan bahwa penjualan mulai meningkat sejak relokasi pada Jumat malam (9/8/2024). Dimana kini, sambungnya, para pelanggannya sudah mengetahui lokasi baru, ditambah pembeli baru.

“Kami merasa lebih nyaman karena tidak perlu lagi mendorong gerobak, ditambah lagi menghadapi kendala cuaca. Dengan relokasi ini mengurangi juga pengeluaran, sebelumnya saat berada di Otista, ada biaya penyimpanan gerobak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Kuningan atas perhatiannya, namun kami juga akan senantiasa berkomunikasi agar PUSPA Langlangbuana ramai, jualannya laris dan menjadi lokasi wisata kuliner,” terangnya didampingi para pedagang usai menyaksikan hiburan dangdut di lokasi parkir.


Pemkab Kuningan terus berupaya meningkatkan fasilitas di PUSPA Langlangbuana, disebutkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kuningan H. Deden Kurniawan Sopandi, A.Ks, termasuk menyediakan Wi-Fi gratis, toilet, lahan parkir, penataan ruang publik, serta penerangan tambahan. Selain itu, akan dibuat buku katalog yang memudahkan pembeli dalam memilih jajanan, dengan menyajikan menu, harga, nomor pesanan, dan akun media sosial.

“Apresiasi atas kekompakan para pedagang yang terus menjaga lingkungan, pelanggan, dan kualitas makanan. Optimis bahwa keberadaan para pedagang di PUSPA Langlangbuana akan meningkatkan perekonomian keluarga dan kesejahteraan masyarakat,” kata Deden.

PUSPA Langlangbuana menawarkan berbagai jajanan dengan total 132 jenis makanan dan minuman, termasuk minuman kekinian seperti, risoles, cilok, telur gulung, sempol ayam, es jeruk peras, hucap, cakue, piscok, jasuke, roti bakar, bubur, bakso bakar, sosis bakar, asian food, nasi bakar, mie jebew dan banyak lagi


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Program Kuningan Caang merupakan salah satu program gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang tersebar di wilayah kota madya dan kabupaten se-Jawa Barat. Program ini telah terlaksana pada tahun 2023. Dari hasil pantauan di lapangan ditemukan beberapa kendala semisal masih adanya titik PJU Kuningan Caang yang lampunya mati atau redup, tetapi saat ini telah dilakukan perbaikan-perbaikan dan Alhamdulillah hasilnya memuaskan setelah ada upaya perbaikan dari pihak pemborong.

Sekretaris Kecamatan Kramatmulya, ketika hendak dimintai konfirmasi mengenai program kuningan caang, responnya kurang terhadap program tersebut. Beliau tidak mengetahui masalah teknis dan disarankan untuk menemui kasi ekonomi dan pembangunan. Ketika ditanya keberadaan camat pun, beliau bilang bahwa camat sedang rapat, padahal ketika media datang itu hanya untuk meminta data terkait program kuningan caang yang ada di kecamatan Kramatmulya, tapi tak lama setelah itu ternyata camat berada di kantor namun media belum bisa berdiskusi secara langsung.


Sementara itu, melalui kasi ekonomi dan pembangunan, Dadang Hermawan, SE, MM. menuturkan, dari program Kuningan Caang ada 14 desa yang merasakan manfaat program kuningan caang diantaranya, Desa Pajambon sebanyak 22 titik, Desa Ragawacana sebanyak 19 titik, Desa Gandasoli sebanyak 25 titik, Desa Cibentang 13 titik, Desa Kalapa gunung sebanyak 10 titik.

Lanjut Dadang, Desa Kramatmulya berjumlah 13 titik, Desa Cikaso sebanyak 10 titik, Desa Karangmangu 10 titik, Desa Widarasari sebanyak 13 titik, Desa Cikubangsari 13 titik, Desa Cilaja 17 titik, Desa Gereba 16 titik, Desa Bojong 23 titik, dan terakhir Desa Cilowa yang berjumlah 16 titik, demikian pungkas Dadang.

Di tempat terpisah kepala desa Cilowa, Hj. Sri Hayati, melalui kaur umum Tio membenarkan bahwa desanya mendapatkan bantuan program kuningan caang sebanyak 16 titik dan digunakan ke jalur kabupaten, dan jalan menuju ke Desa Kasturi dan Cikaso. Jika menurut aturan luas wilayah desa kami tentu saja masih kekurangan sekitar 20 titik PJU, karena di desa kami ada program 10 titik PJU mandiri yang dibiayai oleh desa.

Lanjut Tio, pemerintah desa berharap kepada pemerintah daerah semoga program kuningan caang yang kami ajukan sebanyak 20 titik PJU dapat segera terealisasi untuk menerangi jalur-jalur yang dianggap rawan seperti persimpangan jalan, pos siskamling dan jalan-jalan yang berbatasan dengan kebun/sawah, pungkasnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Program Kuningan Caang merupakan salah satu program gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang tersebar di wilayah kota madya dan kabupaten se-Jawa Barat. Program ini telah terlaksana pada tahun 2023. Dari hasil pantauan dilapangan ditemukan beberapa kendala semisal masih adanya titik PJU Kuningan Caang yang lampunya mati atau redup, tetapi saat ini telah dilakukan perbaikan-perbaikan dan Alhamdulillah hasilnya memuaskan setelah ada upaya perbaikan dari pihak pemborong.

Sementara itu, di tempat terpisah camat Kramatmulya, Minthareja, AP,M.Si., melalui kasi ketertiban dan keamanan, Ega, menuturkan, dari program Kuningan Caang ada 14 desa diantaranya, Desa Pajambon berjumlah titik PJU Kuningan Caang sebanyak 22 titik, Desa Ragawacana sebanyak 19 titik, Desa Gandasoli sebanyak 25 titik, Desa Cibentang 13 titik, Desa Kalapa gunung sebanyak 10 titik.

Lanjut Ega, Desa Kramatmulya berjumlah 13 titik, Desa Cikaso sebanyak 10 titik, Desa Karangmangu 10 titik, Desa Widarasari sebanyak 13 titik, Desa Cikubangsari 13 titik, Desa Cilaja 17 titik, Desa Gereba 16 titik, Desa Bojong 23 titik, dan terakhir Desa Ciloa yang berjumlah 16 titik, demikian pungkas Ega.

Lain halnya menurut keterangan kepala desa Karangmangu, H. Uja Azizi, melaui sekretaris desa, Nanda, saat ditemui di ruang kerjanya, menuturkan, 10 titik Program Kuningan Caang kami rasa masih kurang maksimal. Dengan luas wilayah desa ada beberapa wilayah perbatasan yang belum tersentuh oleh program tersebut.

Lanjut Nanda, dari 10 titik program Kuningan Caang tersebut serasa masih kurang maksimal, misal belum terpasangnya di jalur perbatasan desa Sindangbarang, desa Nanggerang, sekitar 10 titik dan daerah-daerah yang dianggap rawan penerangan di persimpangan atau perempatan jalan.

Masih dikatakan Nanda, program desa kami, dari hasil rapat kepala desa dan jajaran kami akan mengusung yakni situs Tumenggung Arga Wijaya dan proposalnya rencana akan diberikan ke pemerintah daerah, melalui PJ Bupati Kuningan cq, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, nah disini jelas kami sangat membutuhkan PJU, syukur ketika pembuatan situs yang tidak jauh dari desa segera terealisasi dan kurang lebih idealnya desa kami mengajukan sebanyak 25 titik Program Kuningan Caang, pungkasnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Program Kuningan Caang yang digelontorkan dari Provinsi Jawa Barat merupakan ide dan gagasan gubernur terdahulu yakni Ridwan Kamil, namun ketika tim dari media yang ada di Kuningan uji petik ke lapangan, masih banyak kekurangan titik PJU yang jumlahnya tidak merata.

Desa Nanggerang Kecamatan Jalaksana mendapat program bantuan dari Kuningan Caang sebanyak 31 titik PJU. Sedangkan dari jumlah 31 titik tersebut 21 diantaranya diperuntukkan jalur kabupaten, 3 titik diantaranya jalur desa perbatasan Karangmangu, ditambah 3 titik lagi perbatasan desa Kramatmulya.

Kepala Desa Nanggerang, Deni Ramadhani, melalui Sekretaris Desa, Yayan Riyadi, dari 31 titik program Kuningan Caang 21 adalah pergantian atau perbaikan karena PJU tersebut merupakan program terdahulu atau PJU mandiri, dengan demikian kami berharap kepada pemerintah daerah dapat merealisasikan kekurangannya yang berjumlah 20 titik lagi.

Di tempat terpisah, Camat Jalaksana, Bagja Gumelar, S.Sos., melalui Kasi Perekonomian dan Pembangunan, Iis Sutrisna, SE., didampingi Kasi Ketertiban dan Keamanan, M. Eden Sodikin, SE., membenarkan adanya program Kuningan caang di wilayah Kecamatan Jalaksana yang tersebar di 15 desa. Adapun desa penerima manfaat yaitu, Desa Sidamulya 16 unit PJU, Desa Babakanmulya 36 unit PJU, Desa Maniskidul 26 unit PJU, Desa Sangkanerang 13 unit PJU, Desa Sukamukti 13 unit PJU, Desa Peusing 47 unit PJU, Desa Sayana 20 unit PJU, Desa Ciniru 17 unit PJU, Desa Padamenak 13 unit PJU, Desa Sindangbarang 13 unit PJU, Desa Nanggerang 31 unit PJU, Desa Sembawa 31 unit PJU, Desa Sadamantra 38 unit PJU, Desa Jalaksana 16 unit PJU, dan Desa Manislor 36 unit PJU.

Lanjut Iis, jumlah titik tidak merata karena sesuai dengan jumlah kebutuhan jarak antara satu desa dengan desa yang lain sehingga adanya perbedaan jumlah titik PJU karena tidak mungkin sama dengan luas wilayah desa masing-masing. Data tersebut merupakan pencapaian pekerjaan PJU Kuningan Caang Kabupaten Kuningan per-tanggal 20 Desember 2023, sementara data yang sekarang 2024 belum ada laporan dari pihak desa. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Kegiatan Calon Bupati Kuningan Periode 2024-2029 Muhammad Ridho Suganda semakin hari semakin padat bertemu dengan masyarakat. Blusukannya dilaksanakan sejak pukul sepuluh pagi sampai larut malam. Hal ini, tidak saja menunjukan Kerja keras untuk menjawab rekomendasi yang diberikan DPP PDIP kepadanya.

Namun memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa dirinya tidak berada di menara gading kekuasaan semata. Tapi melebur dengan masyarakat, menjadi inspirasi bahwa kelak ketika menduduki tampuk kursi Kuningan satu prioritas programnya ditujukan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam semalam melakukan pertemuan dengan tokoh Dudun Dusun Tugu Desa Tugumulya Kec. Darma, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) di Desa Karanganyar Kec. Darma, Desa Tinggar, dan CIpasung bertemu dengan Ketua Sundawani untuk membahasa deklarasi bersama.

Menurut Bisri Tim Penggalangan Muhammad Ridho Suganda dari Kecamatan Darma. Pertemuan dengan para tokoh untuk meyakinkan, jika selama ini ada anggapan di masyarakat kepemimpinan Ridho kurang membumi terbantahkan. Justru dia memberikan gambaran bahawa generasi muda (Ridho) telah menunjukan kapasitasnya sebagai calon pemimpin yang dicintai masyarakatnya.

“Semua tokoh yang ditemui seperti Abah Suhyono (78) Ketua APTI Toto menyambut baik dan mendukung Pa Ridho untuk menjadi Bupati Kuningan. Mereka memberikan do’a restu dan mau melaksanakan penggalangan kepada masyarakat sekitarnya untuk mendukung dan memilihnya kelak,” ucap Bisri berapi-api.

Begitu pun dengan Ketua Sundawani Kang Mara, sambung Bisri, siap bersinergi dan bekerja penuh untuk keberhasilan Ridho Suganda meraih suara terbanyak dalam Pilkada mendatang. Sebab ketokohan mereka tidak dapat diragukan lagi di tengah-tengah masyarakat. Kehadiran mereka akan memberikan daya semangat tersendiri.

Muhammad RIdho Suganda mengungkapkan banyak terima kasih kepada tokoh masyarakat di Kecamatan Darma yang telah mendukung dirinya dalam pencalonan Bupati Kuningan. Mudah-mudahan bentuk dukungan ini memberikan jalan terbaik untuk dirinya bekerja lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Do’a dari tokoh masyarakat menjadi energi positif bagi saya. Semua lelah, semua kantuk sirna yang ada energi semangat saya bertambah. Hal ini diperlukan di waktu-waktu padat merayap. Selain itu, saya juga mendapatkan informasi positif bagaimana keinginan masyarakat yang nantinya akan dituangkan dalam visi, misi sebagai bupati,” ungkapnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Program kuningan caang yg di gelontorkan dari Propinsi Jabar tersebut merupakan ide dan gagasan gubernur terdahulu yakni Ridwan Kamil, namun ketika tim dari media yg ada di kuningan uji petik kelapangan, masih banyak kekurangan titik Pju yg jumlahnya tidak merata, semisal dari beberapa desa yg ada di kecamatan jalaksana masih disarankan kurang maksimal.menurut keterangan kepala Desa Jalaksana , H. Juhana kita di mintai komentarnya, membenarkan telah ada program kuningan caang di desanya, dengan jumlah yg kurang maksimal sebanyak 16 titik, kalau melihat luas wilayah sangat kurang maksimal dari jumlah bantuan tersebut.

masih ujar kepala desa, dari jumlah 16 titik itu kami sebar, ke perbatasan menuju jalan karapyak 10, jalan menuju mtsn 3 titik dan seterusnya jalan menuju perbatasan desa babakan mulya 3 titik.

sementara itu desa jalaksana pada awal menggunakan program PJU mandiri yg sangat membenani biaya ke pihak PLN.

lanjut Juhana berharap, kepada pemerintah daerah atas kekurangan sebanyak 15 titik secepat nya dapat terealisasi , guna tercapai nya desa caang yg maksimal pungkas pada jabarcenna. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Ema-ema dari Kelurahan Cigadung Kec. Cigugur, Desa Windujanten dan Cipondok Kec. Kadugede mengadakan pertemuan dengan calon Bupati Kuningan Periode 2024-2029 dari PDIP, Muhammad Ridho Suganda di desa masing-masing. Selain silaturahim juga memperkenalkan diri untuk maju dalam kontestasi Pilkada dan mohon do’a restunya.

Kehadiran RIdho di tengah-tengah para ema-ema membuat heboh warga. Sebab kegiatannya terbilang mendadak dan seolah-olah tidak terjadwal. Namun kekompakannya tidak membuat suasana sepi dan lengang. Terbilang cukup meriah. Mereka berharap atas kehadirannya memberikan angin segar bagi masyarakat Kuningan.

“Meski yang baru hadir hanya dua atau empat RT (rukun tetangga) namun saya yakin dalam dua bulan di muka 75 persen ema-ema di Kecamatan Kadugede umumnya, khususnya di Desa Cipondok dapat meraih suara signifikan. Sebab kaum ema-ema pandai melobi dan sangat guyub. Kemana pun akan menganpanyakeun pa Ridho,” papar Sri, salah seorang relawan ema-ema.


Cara kampanye ema-ema berbeda, sambung Sri. Jadi jangan khawatir Pa Ridho tidak tersosialisasikan. Ketika berangkat kerja pasti membicarakan, ke pasar pun begitu, ngumpul dengan tetangga pasti yang dibicarakan dia. Jadi kami menyebutnya, kampanye tak berbatas waktu. Bisa sehari tiga kali, dua kali bahkan bisa berkali-kali.

“Minimal kaum ema-ema itu membawa suami dan anaknya. Coba saja hitung jika dalam satu keluarga yang punya hak pilih empat orang. Sementara yang ikut ngumpul minimnya 20 orang kalikan saja empat dusun, misalnya. Suaranya sudah lumayan. Apalagi kalau satu kecamatan di Kadugede yang yang jumlahnya dua belas desa,” terangnya.

Tambah Sri, relawan ema-ema tidak akan berhenti di tingkat Kecamatan Kadugede saja tapi akan bertambah seiring waktu sampai pada waktu yang tepat menjadi se Kabupaten Kuningan. “Ini tekad kami sehingga kemenangan Pa Ridho menjadi kenyataan,” ungkapnya.

Ditambahkan Rita, “Kami sedang bekerja dan terus bekerja ke setiap pelosok desa. Jadi mohon do’a dan dukungan dari masyarakat Kab. Kuningan khususnya ema-ema untuk bersatu padu dengan tim ini. Sehingga cita-cita Kuningan Sejahtera dapat terwujud. Jika selama ini hanya impian, sekarang kita harus mengejar kenyataan itu.”

Ridho Suganda pun, mengamini ucapan ema-ema. Ia hanya berujar mohon do’a restu dan dukungan para ema-ema. Sebab mereka adalah kunci penting dalam bermasyarakat. Mereka yang melahirkan dan membesarkan anak-anaknya. Mengurus suami, rumah sampai kehal-hal kecil.

“Saya menghormati peran ema-ema. Mereka adalah tihang kekokohoan keluarga, dusun, desa, kecamatan, kabupaten bahkan Negara Indonesia. Mereka berjasa dalam kehidupan ini. Sehingga mereka harus mendapatkan prioritas dalam pembangunan spiritual. Saya merasa terhormat atas perjuangan para ema atas dukungan ini. Semoga dukungan ini menjadi ladang ibadah, amin,” pungkasnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Desa Manislor Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, mendapatkan bantuan program Kuningan Caang sebanyak 30 titik PJU dari pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan. Sedangkan peruntukkannya mencakup jalan Wisaprana Desa Manislor sampai batas Desa Peusing, serta sebagian kita arahkan menuju jalan lingkungan pemukiman yang dianggap rawan penerangan PJU. Serta jalan menuju pondok pesantren Al-Muttaqien, ini menurut keterangan Sekretaris Desa Manislor, Didin Junaedin.

Masih ujar sekdes, desa kami juga pernah mendapatkan bantuan dari Dinas Perhubungan kurang lebih sebanyak 10 titik PJU. Dengan adanya program Kuningan Caang, Alhamdulillah kami pemerintahan desa beserta jajaran serta masyarakat penerima manfaat PJU merasa bersyukur karena halaman rumah serta lingkungan saat ini terang benderang sehingga aman dan nyaman dari yang dahulu dianggap rawan musibah, seperti halnya sering terjadi pencurian di malam hari sekarang sudah terasa lebih aman.


Lanjut sekdes, ketika ditanya kendala apa saja yang pernah dialami oleh masyarakat penerima program Kuningan Caang sejak tahun 2023 sampai dengan sekarang tahun 2024, ada sih masalah, cuma ringan, seperti titik lampu PJU padam dan redup tapi Alhamdulillah dengan adanya laporan dari masyarakat kami ke pihak desa dan kami pun langsung cek lokasi dan selanjutnya kita tindak lanjuti dengan mengajukan surat permohonan perbaikan, mengenai biaya dalam proses pemasangan PJU sama sekali pihak desa tidak dipungut biaya sepeserpun.

Lalu Didin mengatakan, harapan kami jajaran pemerintahan desa kepada pemerintah daerah Kuningan melalui Dinas Perhubungan agar dapat merealisasikan permohonan bantuan kembali program Kuningan Caang karena masih banyak jalur-jalur strategis, yang rawan penerangan atau masih gelap, misalnya tempat pemakaman umum (TPU), area pos siskamling dan masih banyak fasilitas umum lainnya, yang belum tersentuh oleh PJU, iya kalau kita hitung-hitung mungkin kurang lebih sekitar 20 titik PJU lagi.

Sangat disesalkan ketika kami berkunjung ke kantor kecamatan, camat jalaksana susah ditemui, di telpon melalui telpon selulernya berdering tapi tidak diangkat, di chat melalui whatsapp juga tidak dibalas padahal kami hanya ingin mengkonfirmasi data di wilayah Kecamatan Jalaksana per-desa, ada berapa jumlah desa yang mendapatkan program Kuningan Caang di kecamatan tersebut. Kami hanya ingin mengetahui terkait program ini apa ada masalah atau kendala tidak di kecamatan terkait, karena kami berharap tidak ada masalah apapun dalam pelaksanaan programnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, melalui Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat pada tanggal 29 Juli 2024 memberikan dua kategori penghargaan yaitu Kategori Inovatif Transfomative dan Inovatif Kolaboratif kepada sekolah-sekokah di Jawa Barat dari mulai jenjang TK/Kober, SD, SMP, SMA dan SLB.

Penghargaan diberikan pada Kegiatan Forum Pemanangku Kepentingan, yang dihadiri oleh Pj. Gubernur Jawa Barat, Kadisdik Jawa Barat, DPRD Jawa Barat, Kepala BBPMP Jawa Barat, Kepala BBGP Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Kepala BKD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Kepala Bappeda se-Jawa Barat, Dewan Pendidikan Jawa Barat, KCD Pendidikan I -XII dan Kepala Sekolah Penggerak Angkatan 2 dan 3 dari semua tingkatan se-Jawa Barat di Haris Hotel & Conventions Festival Citylink Bandung.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Uu Kusmana S.Sos. M. Si menyampaikan, SMP Negeri 1 Lebakwangi Kabupaten Kuningan adalah salah satu sekolah penerima Penghargaan Sekolah Inovatif Transfomative untuk jenjang SMP. "Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Masyarakat Kabupaten Kuningan karena salah satu Sekolah di Kabupaten Kuningan mendapat Penghargaan Inovatif Transfomative dan semoga ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi sekolah-sekolah yang lain.ujarnya

Saya sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan mengucapkan selamat kepada SMPN 1 Lebakwangi yang memperoleh penghargaan sekolah Inovatif Transfomative, teruslah bergerak dan berkarya untuk kemajuan Pendidikan di Kabupaten Kuningan. " Demikian disampaikan Kadisdikbud Kuningan U. Kusmana, S. Sos., M.Si

Ditempat terpisah Kepala SMPN 1 Lebakwangi Surya, S.Pd.,M.M. "Menyampaikan, ucapan terima kasih kepada Kemendikbudristek melaui BBPMP dan BBGP Jawa Barat yang telah memberikan penghargaan sebagai Sekolah Inovatif Transfomative dan ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang tidak henti-hentinya memberikan bimbingan da motivasi serta kepada seluruh stakeholder pendidikan dan keluarga besar SMPN 1 Lebakwangi sehingga SMPN 1 Lebakwangi memperoleh penghargaan.

Ini merupakan kerja keras dan kerja sama semua pihak. Penghargaan ini merupakan kebanggaan dan motivasi bagi kami untuk terus berbuat untuk kemajuan pendidikan khususnya di SMPN 1 Lebakwangi." Pungkasnya./Iwan


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Perhelatan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 sedang berlangsung. Tahapan demi tahapan perlahan terlalui. Setelah pekan kemarin selesai tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih oleh Petugas pemutakhiran data pemilih, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Pancalang gencarkan sosialisasi dan pendidikan pemilih di wilayah kerjanya pada Selasa, (30/07/2024) bertempat di Gedung Serba Guna Desa Tajurbuntu.

Dengan tujuan meningkatkan angka partisipasi memilih dan edukasi kepemilihan, PPK Pancalang berkolaborasi bersama PPS setempat dan Majelis Dirosah Islamiyah yang menghimpun 13 Majelis Ta’lim se-Kecamatan Pancalang yang sedang melaksanakan Gebyar Muharram dengan latar belakang Jamaah dari mulai segmen ibu rumah tangga, tenaga pendidik, tokoh agama, serta tokoh masyarakat. Tidak kurang dari 300 peserta hadir dalam kegiatan tersebut.

“Ini momentum yang pas. Dihadiri 13 Mejelis Ta’lim dari 13 desa se-kecamatan Pancalang. Segmen pemilih ada semua di kegiatan tersebut. 300 peserta walaupun mayoritas Ibu-Ibu. Tapi, kecepatan ibu-ibu dalam menyalurkan informasi tidak bisa diragukan. Harapannya, informasi dan pesan-pesan perihal pilkada dapat tersebar luas nantinya, masyarakat menjadi tau kapan pilkada digelar, dan mau datang ke-TPS pas hari-H nya. Dari situ, angka partisipasi memilih insya Allah meningkat.” Ujar Yayat Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, SDM, dan Partisipasi Masyarakat PPK kec. Pancalang.

Kegiatan tersebut diawali dengan perkenalan, penyampaian tahapan-tahapan, sampai pemaparan pengetahuan kepilkadaan yang dibawakan langsung oleh Ketua PPK kec. Pancalang dan PPS desa Tajurbuntu. Rangkaian berjalan dengan riang gembira dan penuh antusias sambil diselipi doorprize.

“Kita perlu mengedukasi masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas. Pemilih yang cerdas tidak akan termakan hoax, tidak mudah terprovokasi, dan tentunya tidak terpengaruh dengan money politik. Itu yang harus kita perjuangkan bersama, kecerdasan dalam memilih. Harapannya, semua yang hadir menjadi pelopor kedamaian dan kegembiraan dalam pagelaran pilkada minimal di lingkup keluarga.” Ucap Ketua PPK kec. Pancalang, Dian Aprianti di sela-sela penyampaian materinya.

Hadir pula Camat kec. Pancalang, Kapolsek Kec. Pancalang, dan Danramil 15/14 Pancalang, Kepala desa, Kesra se-kec. pancalang turut serta memeriahkan kegiatan. (Dedi)
Diberdayakan oleh Blogger.