BANJAR | JABARCENNA.COM,- Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana,S.Pd.,M.H., menghadiri kegiatan Bakti sosial Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Komda PGPKT) Kota Banjar yang bertempat di Aula Munas Yayasan Miftahul Huda Al-Azhar, Jalan Pesantren Nomor 02 Citangkolo, Desa Kujangsari, Sabtu (04/01/2023).
Bakti sosial ini dilaksanakan dengan memberikan pelayanan kesehatan berupa perawatan telinga bagi 100 siswa Yayasan Miftahul Huda oleh Perhimpunan Dokter Ahli Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Indonesia (Perhati-BKL) Kota Banjar yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Banjar.
Apresiasi dan Ucapan terima kasih disampaikan oleh Wakil Wali Kota Banjar atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, indra pendengaran merupakan indra yang sangat penting bagi manusia karena tidak hanya diperlukan untuk melakukan komunikasi antar sesama manusia namun juga untuk mengenali kondisi di sekitar tubuh. Untuk itu, kesehatan indera pendengar itu harus selalu dijaga dan dirawat agar tidak terjadi gangguan terhadap fungsi indera tersebut.
"Atas nama Pemerintah Kota Banjar, saya mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini. Kegiatan ini juga membantu upaya pemerintah dalam upaya pencegahan stunting di Kota Banjar, hal ini karena bagaimana kita dapat melahirkan generasi emas, jika generasi muda kita terganggu indera pendengarannya. "Ucap wakil wali kota.
Lebih lanjut Wakil wali Kota menjelaskan bahwa, berdasarkan data di tahun 2019, data ketulian duni mencapai 466 juta dan 34 juta dikalangan generasi muda. Untuk Indonesia sendiri mencapai 4.6%, serta populisi terbesarnya di usia 7-14 tahun. Rentang usia ini merupakan usia pelajar dimana usia ini harus benar-benar diperhatikan untuk membetuk generasi emas mendatang.
"Saya berharap, dengan kegiatan ini dapat meminimalisir gangguan indera pendengaran dikalangan generasi muda. Pendengaran yang sempurna sebagai modal dasar generasi cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta berakhlak yang baik." Pungkas wakil wali kota.tema