JABARCENNA.COM | BANJAR,- Suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi atau yang disebut dengan istilah Kontinjensi, dilakukan Lapas Banjar melalui mitigasi resiko sebagai langkah dalam meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban salah satunya dengan pengecekan sarana keamanan berupa Jammer atau Pengacak Sinyal dan Alat Detector Portable X-Ray, Jumat (11/3).
Kalapas Banjar, Muhammad Maulana menuturkan bahwa kami melaksanakan Mitigasi Resiko dan juga sebagai bentuk kegiatan In House Training Pegawai Lapas Banjar dalam hal Instalasi, penggunaan dan pemeliharaan Jammer atau Pengacak Sinyal dan Alat Detector Portable X-Ray.
Kegiatan ini kami laksanakan bekerjasama dengan Tim Gegana Polda Jawa Barat yang sebelumnya kami lakukan permohonan instruktur / narasumber kepada Polda Jawa Barat guna melaksanakan Bimbingan Penggunaan Jammer (Pengacak Sinyal) dan Alat Detector Portable X-Ray.
In Hoise Training ini diikuti oleh pegawai khususnya jajaran Kamtib dan KPLP serta bagian umum Lapas Banjar yang secara teknis akan menjadi bagian dari pengguna maupun operator dari sarana keamanan tersebut.
Kegiatan ini merupakan langkah Lapas Banjar dalam melaksanakan Kebijakan Direktur Jenderal Pemasyarakatan dalam rangka mewujudkan Pemasyarakatan Semakin Pasti dengan meningkatkan Deteksi Dini, Pemberantasan Narkoba dan Meningkatkan Sinergitas dengan APH dan Back to Basic (3 +1).
Pemasangan Jammer (Pengacak Sinyal) telah lama kami pasang di seluruh Blok yang beroperasi selama 24 Jam penuh, sehingga kami mendatangkan Tim Gegana Polda Jabar untuk menganalisa kemampuan kinerja jammer tersebut apakah ada penurunan kinerja ataupun masih bekerja optimal.
Kami pun telah memiliki Alat Detector Portable X-Ray yang berfungsi mendeteksi barang sehingga agar tidak salah dalam mengoperasikannya, kami diberikan pengenalan tentang alat tersebut dan tata cara penggunaannya khususnya alat tersebut memiliki radiasi yang sangat tinggi.
Upaya ini adalah bentuk dari implementasi Pemasyarakatan Semakin Pasti yang dilakukan Lapas Banjar dengan Tim Gegana Polda Jabar sehingga petugas kami memiliki kemampuan dan keterampilan penggunaan dan pemeliharaan Jammer (Pengacak Sinyal) dan Alat Detector Portable X-Ray, tutur Maulana.
Lebih Lanjut, Tim Gegana Polda Jabar Ngatiman menerangkan bahwa Lapas Banjar sebagai Objek Vital memang sangat tepat ada Jammer (Pengacak Sinyal) dan Alat Detector Portable X-Ray. Kami pun mengecek langsung jammer yang sudah terpasang di setiap blok dan berdiskusi dengan rekan–rekan pegawai Lapas Banjar khususnya operator teknis hasilnya kami memberikan berbagai saran dan masukan dalam rangka memaksimalkan fungsi kinerja jammer dan perawatan/pemeliharaan jammer tersebut.
Ketersediaan Alat Detector Portable X-Ray di Lapas Banjar, alat ini dapat digunakan untuk kondisi tertentu, tidak disarankan digunakan/dipasang standby mengingat dampak radiasi yang sangat tinggi. Dalam Alat Detector Portable X-Ray terdapat 1 alat untuk mendeteksi bahan kimia, untuk lebih jelasnya materi tentang alat tersebut kedepannya akan disampaikan Tim penanganan KBR (Kimia, Bu Biologi, Radioaktif), pungkas Ngatiman. /Tema