JABARCENNA.COM | BANJAR,- Masih dalam rangkaian hari jadi kota Banjar ke 19, Ketua PKK kota Banjar Ibu Elis mengadakan kegiatan lomba Kuliner Makanan dan Minuman Tradisional yang bertemakan "Tuangeun Panggentos Sangu dan Banjar Signature Drink" yang dilaksanakan di halaman Parkir GBI, Minggu (20/2-22).
Kegiatan Kuliner diikuti dari para Pedagang kaki lima, ibu-ibu PKK tiap Kecamatan, dan dari Sekolah Kejuruan.
Lomba Kuliner dibuka oleh Wakil Walikota Banjar H Nana Suryana beserta Ketua PKK kota Banjar Ibu Elis.
Wakil Walikota Banjar H. Nana Suryana mengatakan, kemeriahan ini sudah dimulai sejak awal. Sesuai dengan tema, Bangkit Bersinergi Sepenuh Hati.
Artinya kebangkitan geliat masyarakat, kebangkitan olah raga. Bahkan ada lomba kuliner pengganti beras.
Kuliner pengganti beras ini yang digalakan secara nasional bahkan kuliner pengganti beras ini menjadi keharusan bagi masyarakat Indonesia bisa mengolah kuliner pengganti beras.
Di Hari Jadi ke-19 Kota Banjar, Pemkot melalui Tim Penggerak PKK Kota Banjar mengadakan lomba kuliner tradisional. "Tuangeun Panggentos Sangu dan Banjar Signature Drink"
Ini kreatifitas karang taruna, pelaku usaha, pedagang kaki lima, dan koordinasi serta kolaborasi dengan PKK. Maka jadilah lomba masak kuliner pendamping beras.
Tujuan nya adalah bahwa masyarakat Kota Banjar paham ada juga pengganti beras yang bergizi serta berprotein sama dengan beras, seperti singkong dan sukun. Pemilihan singkong disesuaikan dengan situasi daerah.
Kota Banjar lebih banyak singkong, dibandingkan sukun dan jagung serta lainnya. Tujuannya adalah khasanah kuliner Indonesia ini diketahui secara merata oleh masyarakat khususnya Kota Banjar.
Nantinya bagaimana kekayaan kuliner Indonesia ini kemudian diketahui oleh seluruh masyarakat Kota Banjar.
Peserta sendiri berasal dari Kota Banjar. Mulai dari para penggerak PKK, Pelaku Usaha, Pedagang kuliner dan sekolah ke jurusan tata boga.
Nanti disini dilombakan adu keterampilan PKK, pedagang kuliner dan SMK yang di Tata Boga. Peserta didominasi oleh pedagang kuliner, sedangkan PKK dibatasi hanya tingkat kecamatan saja. Jadi sekolah, pedagang kuliner dan PKK ada.
Harapan sesuai dengan tema, "Bangkit Bersinergi Sepenuh Hati". Bukan berarti selama ini belum bangkit, tetapi karena pandemi ini banyak yang terhambat kegiatan-kegiatan tertunda, sehingga inilah saatnya kebangkitan, kita bangkit untuk bersinergi sepenuh hati.
Artinya kita menggeliatkan perekonomian, olah raga dan seni budaya serta UMKM maupun Koperasi yang ada di Kota Banjar.
Sesuai dengan program nasional yakni Pemulihan Ekonomi. Namun sebetulnya semua berhubungan erat.
Ketika kita mengadakan kegiatan olah raga, targetnya yakni multi player effect. Gimana para peserta berkuliner/makan, berbelanja dan akhirnya ada perputaran ekonomi.
Seni budaya juga sama. Ketika akan mempromosikan seni budaya yang ada, kemudian even se-Jawa Barat, dan UMKM ikut tampil. Bagaimana orang berkumpul, orang membeli produk UMKM sehingga ada perputaran ekonomi. Multi player effect sama saja yang mana ujung-ujungnya pada perekonomian./Tema