JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Santer beredar informasi yang berkembang saat ini dimana isu tentang keretakan hubungan kepemimpinan antara Bupati dan Wakil Bupati Kuningan masih terus bergulir.
Berbagai media menyoroti permasalahan yang terjadi tersebut. Adanya sikap yang di ambil oleh Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda terkait pengembalian pasilitas aset negara nyatanya menjadi perbincangan publik baik khalayak masyarakat ataupun para politisi serta para ketua organisasi.
Tak ayal, perbincangan antara permasalah yang terjadi antara Bupati dan Wabup tersebut kini sering terdengar saat duduk di warung kopi dan ragam tanggapan pun silih dilontarkan oleh masyarakat, baik ada yang setuju bahkan ada yang beranggapan sebaliknya (tidak setuju).
Menurut pandangan Dodo selaku Ketua Forum Wartawan Kuningan (FORWAKU) saat dimintai tanggapan terkait kisruh yang terjadi di Kabupaten Kuningan saat ini, dirinya mengungkapkan bahwa pernyataan sikap M. Ridho (Wabub) sebagai orang Nomor Dua di Kabupaten Kuningan ini menurut Dodo, "sangat prihatin atas pernyataan sikap Wabub dibeberapa media secara tidak langsung dirinya sudah mencoreng Birokrasi dan mencerminkan sifat ke kanak-kanakan, tidak bisa menunjukan karismatik layaknya Pejabat" ujarnya, Kamis (18/3)
Apapun dalihnya pernyataan sikap seperti itu sangat berdampak buruk baik untuk Birokrasi maupun pribadinya. Yang mana ucap Dodo, di birokrasi ada Etika Attitude dan Tata Krama.
"Bilamana ada sesuatu hal yang membuat M. Ridho (Wabub) tersinggung bisa dibahas melalui rapat internal. intinya menurut pandangan saya pernyataan sikap Wabub itu tidak layak untuk digugu dan ditiru oleh para pejabat jajaran Pemkab Kuningan karna itu akan memalukan diri sendiri" ucapnya
Jangan seperti anak TK yang merengek-rengek minta jajan, ingat akan tugas dan tanggung jawab yang saat ini sedang di hadapi. Tukas Dodo
.(D2/Iwn)