Tiga Pelajar Indramayu Tewas Kedinginan di Puncak Gunung Tampomas

JabarCeNNa.com, Sumedang - Tiga pelajar asal Indramayu ditemukan tewas kedinginan di Pos 4 dekat puncak gunung Tampomas, Sumedang, Minggu, 3 Maret 2019.

Jenasah ketiganya pertama kali ditemukan pendaki lainya, namun saat itu belum diketahui identitas ketiganya.

Namun kemudian terungkap ketiganya adalah pelajar asal Indramayu.

Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Joshua Banjarnahor menyampaikan, ketiga korban adalah Ferdi Firmansyah, 14, Lucky Parikesit, 14, dan Agip Trisakti, 15. 

Ketiganya diketahui berasal dari desa yang sama yakni, Blok Kuang, Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.

"Para korban telah dievakuasi. Dengan demikian maka kami usulkan penutupan operasi SAR," kata Joshua di Bandung, Minggu (3/3).

Joshua menambahkan, diduga kuat para korban meninggal karena kedinginan atau terkena hipotermia. Tidak ditemukan tabda-tanda kekerasan pada tubuh ketiga korban.

"Para korban adalah pendaki pemula. Meninggal diduga karena kedinginan atau hipotermia," jelas Joshua.

Joshua menyesalkan ketiganya nekat melakukan pendakian tanpa didampingi pendaki senior.

Diperingatkan Pedagang Kopi

Diperoleh informasi, ketiga korban pertama kali datang di Pos 1 pintu masuk dari Wisata Curug Ciputrawangi,  Desa Narimbang, Kecamatan Conggeang, pada Sabtu (3/3), sekitar pukul 13.00 WIB.

Kemudian, salah satu korban mengisi buku tamu dengan nama Lucky, sambil menitipkan srbuah sepeda motor Yamaha Jupiter Z Nopol E 5560 PAV.

Infornasi lain menyebutkan, ketiganya sempat mampir ke sebuah warung untuk minum kopi. Oleh pedagang kopi, Sahli, ketiganya sebenarnya sudah diperingatkan untuk tidak melakukan pendakian karena buruknya cuaca.

"Sekitar pukul tiga sore ketiganya minum kopi di warung saya. Saya sudah peringatkan untuk tidak mendaki karena cuaca buruk. Tapi ketiganya tetap nekat," tutur Sahil.

Ketiga korban ditemukan di tendanya di dekat Pos 4 dengan ketinggian 1500 DPL. Sedangkan ketinggian puncak gunung Tampomas adalah 1684 DPL.

Saksi Surya dan Sahroni, dua pendaki asal Bekasi yang oertama kali menemukan para korban, kebetulan hendak turun dari puncak. Ketika itu keduanya curiga melihat sebuah tenda yang posisinya miring. Ketika dihampiri dan dipanggil penghuninya, tidak ada yang menyahut.

Dan saat di longok ke dalam tenda, ditemukan tiga tubuh meringkuk kaku kedinginan mengenakan pakaian yang basah.

Hal ini kemudian dilaporkan kepada warga, dan selanjutnya dilaporkan warga ke Polsek Conggeang.

Tidak lama kemudian tim gabungan diterjunkan untuk mengevakuasi para pendaki pemula asal Indramayu tersebut.



.jamal/tn