JabarCeNNa.com, Tasikmalaya - Proses evakuasi pengangkatan badan pesawat Helikopter BO-105 M/PK-EAH milik PT. Air Transport Service dengan rute Kawalu-Wanareja yang jatuh pada Sabtu (16/3/19) lalu, di Desa Jayaratu, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada hari Rabu dan Kamis (20-21 Maret 2019) sudah mulai dilaksanakan.
Dalam proses evakuasi tersebut melibatkan puluhan personil gabungan yang terdiri dari anggota Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, anggota Koramil Cigalontang, anggota Koramil 1212 Luewisari Kodim 0612/Tasikmalaya, anggota Polres Kabupaten Tasikmalaya, warga sekitar kampung Cinipah dan Teknisi dari PT. Air Transport Service Bogor.
Menurut keterangan Media Center Pangkalan Udara TNI AU Wiriadinata Tasikamalaya menyampaikan bahwa pelaksanaan proses evakuasi difokuskan untuk pengangkatan engine heli dan pemotongan bodi pesawat.
Sebelumnya pada hari Selasa (19/3) kemarin, TNI/Polri dan masyarakat bersama-sama membuat jembatan bambu untuk mempermudah pengangkutan evakuasi dan memperpendek jarak tempuh menjadi sekitar 500 meter.
"Lewat jalan normal, jarak tempuh sekitar 1 kilometer dan melewat persawahan milik rakyat takut merusak tanaman padi rakyat," jelasnya saat dihubungi, Jabarcenna.com, Kamis 21 Maret 2019.
Perwira lapangan dari Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, Lettu Sus Iwan menjelaskan bahwa pada hari Rabu untuk pemotongan bodi pesawat baru sebagian dilakukan evakuasi.
"Untuk pelaksanaan pengangkatan engine heli dan pemotongan bodi baru sebagian dilaksanakan, dan akan dilanjutkan kembali keesokan harinya," imbuhnya.
Dijelaskan Iwan, pada hari ini, Kamis (21/3) untuk pelaksanaan pengangkatan engine heli dan pemotongan bodi pesawat telah selesai dilakanakan. Namun untuk evakuasi masih tertinggal 1 unit transmisi atau dudukan propeler.
"Evakuasi akan dilanjutkan besok (Jumat) untuk pengangkatan 1 unit transmisi/dudukan propeler yg masih ada di TKP. Hal itu dikarenakan pada saat evakuasi hari ini cuaca hujan mengakibatkan jalur evakuasi menjadi licin," ungkapnya.
Ditambahkan Iwan, untuk penempatan barang-barang dan bodi pesawat dekat Bendungan Ceuri sebelum pergeseran menuju PT. ATS Bogor. "Untuk pergeseran bangkai pesawat dengan menggunakan truk dan itu masih dikoordinasikan dengan pihak Teknisi dari PT. ATS Bogor," pungkasnya.
.Tm