Keluarga korban saat melaporkan DM yang memukuli SM ke Polres Banjar |
JabarCeNNa.com, BANJAR,- Tak ada api dan tak ada asap, tiba-tiba DW 18 memukul SW bocah kelas 2 SMP di bagian kepala dan perut hingga dilarikan ke RS Mitra Idaman Kota Banjar.
Entah apa yang ada dibenak DM, yang masih bertetangga dengan SW (14), warga Lingkungan Sukarame RT. 05 RW.12, kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar hingga keluaraga SW melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kota Banjar, Jl. Siliwangi, Karangpanimbal, Purwaharja, Kota Banjar, Kamis, (07/02/2019).
SW yang didampingi Divisi Hukum P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kota Banjar, Nova Halimah Girsang, ayah, serta Kakaknya itu, melaporkan atas aksi DM yang dilakukan di dekat rumahnya, pada Rabu, (06/02/2019) kemarin, sehingga SW pingsan, dan merasakan sakit di kepala serta perutnya, akibat bogem mentah yang dilayangkan DM, yang tidak tahu karena apa permasalahannya.
SW sendiri masih duduk di bangku SMP kelas 2 disalah satu sekolah SMP di Kota Banjar, sedangkan pelaku, DM anak putus sekolah.
Kakak Koraban, ED, menceritakan kejadian yang menimpa adiknya itu, menurutnya jika adiknya tersebut tidak memiliki persoalan dengan pelaku, namun tanpa diketahui memukulnya dari arah belakang.
"Saya tidak tahu kenapa dia melakukannya, kejadiannya pada pukul 16.30 WIB, kemarin sore waktu adik saya lagi mengasuh, namun tiba-tiba adik saya dipukulnya dari belakang sehingga tidak sadarkan diri," jelasnya
ED mengaku, kejadian bukan pertama kali, hal serupa pernah juga dialami oleh adiknya SW, namun pada saat itu, tidak dilaporkan karena bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Divisi Hukum P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kota Banjar, Nova Halimah Girsang, menyesalkan kejadian penganiayaan yang dialami oleh SW tersebut.
"Kita belum mengetahui motifnya apa, karena harus diperiksa lebih lanjut, terutama mungkin pemeriksaan psikologis, karena tidak mungkin seseorang menonjok tanpa ada alasan atau motif yang menyebabkannya," terangnya.
Menurut Nova, dari hasil pemeriksaan sementara, korban SW mengalami luka dibagian kening karena menerima tonjokan dua kali, untuk bagian dalamnya yaitu bagian perut atas dan bagian tangan yang membiru.
"Sementara ini kami lakukan pendampingan hukum, selanjutnya akan kami periksa psikologis korban, serta pendampingan kesehatan selanjutnya, apakah ada efek lanjutan terhadap penganiayaan ini," tuturnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Nova berharap orang tua selalu memantau kondisi anak-anaknya itu.
"Orang tua harus memantau kondisi anak, apakah anak kita mempunyai kelainan, bagaimana anak bergaul dengan tetangga serta temannya. Karena tanpa sepengetahuan kita, bisa jadi anak akan melakukan hal yang tidak pernah terduga, makanya dengan perhatian mungkin kejadian tersebut akan diminimalisir", pungkasnya.
.Ao