JabarCeNNa.com, Kuningan - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, ditemani Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, mengunjungi Kota Kuningan, Jawa Barat, Minggu, 14 Oktiber 2018.
Keduanya mendatangi Rumah SandiagaUno Indonesia (RSI) yang kebetulan menempati rumah Kadarianto, mantan pejabat Dinkes Kabupaten Kuningan.
Sandiaga dan Zulkifli di RSI disambut langsung oleh Sekjen DPP RSI, Aldi Prastianto, anak dari Kadarianto mantan pejabat Dinas Kesehatan tersebut.
Kadarianto dalam sambutannya mengatakan, dibentuknya RSI Kuningan memiliki tiga tugas utama yakni, mengurangi pengangguran, menyiapkan peran UMKM, dan mengontrol kebutuhan bahan-bahan pokok.
"Itulah tiga tujuan utama yang kita perjuangkan dan akan memotivasi para generasi muda milenials yang merupakan para pengurus RSI di tingkat kecamatan?" terang Kadarianto.
Ditambahkanya, berhubung dirinya pernah bertugas di instansi kesehatan, maka RSI juga akan memberi perhatian pada upaya peningkatan mutu dan kualitas tenaga kesehatan, ucap Kadarianto.
"Terus terang sekarang di pelayanan kesehatan lagi ada masalah terutama BPJS" ujar Kadarianto.
Sementara itu Sandiaga Uno dalam sambutanya mengatakan, ini kali kedua diri saya datang ke Kuningan.
"Tahun lalu saya harus kesini karena Kuningan itu dulu berjuang luar biasa buat Pilgub DKI. Dan kali ini saya datang untuk bersilaturahi dengan para pendukung" ucap Sandi.
Seminggu sebelum dilantik sebagai Wakil Gubernur, Sandi mengatakan datang ke Kuningan, karena kebetulan kakaknya menikah dengan orang Kuningan.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Aldi (Sekjen DPP RSI) beserta para senior-senior birokrat Kuningan dan para anggota dewan dan juga para tokoh yang hadir disini, saya merasa tersanjung, dan saya ucapkan terima kasih banyak," ungkap Sandi.
Menanggapi permasalahan BPJS, Sandi berjani dan berkomitmen apabila nanti dirinya bersama Prabowo diberikan amanah oleh Allah SWT memimpin negeri ini, permasalahn BPJS akan perbaiki.
"Tidak akan kita biarkan BPJS menunggak dan kita akan dahulukan," tegas Sandi.
Menurut Sandi kalau BPJS salah kelola, itu salahnya pemerintah, jangan dilimpahkan kepada operator.
"Jika demikian, maka rakyat yang dibebani. Tidak boleh dokter atau guru-guru diutangin. Kita akan pastikan BPJS menerima pendanaannya supaya bisa membayar klaim kepada rumah sakit," tegasnya.
.iwn