JabarCeNNa.com, Kuningan - Revitalisasi lima pasar rakyat di Kabupaten Kuningan menelan anggaran Rp6 miliar.
Kelima pasar tersebut adalah Pasar Maleber, Pasar Cihirup, Pasar Salejambe, Pasar Kutawaringin dan Pasar Garawangi.
"Anggaranya sekitar Rp6 miliar lebih, angka persisnya saya kurang ingat. Iya, anggaranya dari pusat, dari DAK (Dana Alokasi Khusus)," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Kuningan, Agus Sadeli, ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 3 Oktober 2018.
Agus menjelaskan, pembangunan kelima pasar itu akan rampung pada akhir tahun ini, dan selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintahan desa setempat.
"Nanti yang mengelola pasar rakyat itu pemerintah desa setempat," jelas Agus.
Selanjutnya dia berharap, transaksi di pasar rakyat semakin meningkat, karena suasana berjualan dan berbelanja juga semakin nyaman.
"Ya, dengan revitalisasi tersebut, pasar jadi tidak becek, suasananya jauh lebih nyaman, dan harapan kita transaksi di pasar rakyat semakin tinggi," harap Agus
Ketika kepadanya ditanyakan keberadaan toko modern di Kabupaten Kuningan yang kehadiranya semakin agresif, Sadeli mengatakan kedua entitas pasar tersebut tidak perlu dipertentangkan, karena keduanya memiliki karakter tersendiri dan juga punya segmen pasar yang berbeda.
"Kalau di toko modern kan gak ada jual (ikan) asin," celetuk Agus Sadeli.
Agus pun menuturkan bahwa pihaknya tidak mengistimewakan yang satu dari yang lain nya, pasar rakyat dan toko modern didorong untuk tumbuh bersama-sama secara sehat.
"Toko modern itu mendatangkan investor, silahkan saja, dan kita membutuhkan investor untuk meningkatkan PAD," hujah Agus.
Agus menegaskan, keberadaan pasar rakyat dan toko modern tidak perlu saling dipertentangkan.
.iwn