Ilustrasi |
Api diduga berasal dari lilin yang lupa dimatikan, dan kebetulan aliran listrik sedang padam di wilayah tersebut.
Mobil pemadam yang tiba di lokasi hanya sempat melokalisir agar api tidak merembet ke rumah lain di pemukiman padat tersebut.
Berkat kesigapan petugas, api hanya menghanguskan rumah korban yang berukuran 48 M2 itu.
Korban meninggal, Nurhayati, 32, serta dua anaknya Alma, 10, dan Hanna (3). Suami dan ayah para korban Hamdan alias Dadan, 35, nampak sangat terpukul atas musibah yang menimpa keluarganya. Kebetulan pada saat kejadian dia sedang tidak ada di rumah.
Keterangan diperoleh menyebutkan, kebakaran diketahui pertama kali sekitar pukul 21.30 WIB. Saat kejadian, memang tengah berlangsung pemadaman listrik bergilir oleh PLN sejak pukul 19.30 WIB.
"Memang listrik lagi mati. Tahu-tahu saja kita lihat api sudah membesar dari rumah teh Nur (korban). Kita enggak tahu kapan munculnya api muncul, tahu-tahu sudah besar," kata salah seorang warga, Ana, 38, yang kebetulan adalah sepupu korban.
Ana mengaku sempat memanggil-mangil sepupunya tersebut saat api sedang menyala, tetapi tidak ada sahutan.
Ketika api sudah padam, dan alirin listrik sudah menyala, warga menemukan jasad Nurhayati dan dua anaknya tewas mengenaskan hangus terpanggang api.
Kasus kebakaran ini ditangani Polsek Cimahi Kota. Kanit Reskrim Polsek Cimahi Kota AKP Nana Supriatna mengatakan, pihaknya melakukan pengamanan lokasi kebakaran. Setelah korban ditemukan, jasadnya langsung dievakuasi.
"Jenazah ibu dan 2 orang anak ini kami bawa ke RSUD Cibabat Cimahi untuk ditangani. Kondisi tubuhnya hancur terbakar," katanya.
Rumah korban pun dipasangi garis polisi oleh aparat kepolisian guna penyidikan lebih lanjut.
.asbud/tn