JabarCeNNa, Banjar - Ratusan warga Desa Neglasari melakukan aksi blokade atas Jalan Siliwangi yang tepat berada di depan Kantor Walikota Banjar, Selasa, 18 September 2018.
Meski blokade tidak lama, hanya berkisar 12 menit, namun menyebabkan kemacetan, karena yang diblokade massa adalah jalan protokol yang merupakan jalan nasional penghubung Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah.
Pihak kepolisian pun turun tangan dan meminta massa tidak melakukan blokade atas jalan protokol tersebut. Dan Petugas Polres Banjar mengancam akan membubarkan aksi massa secara paksa, karena dinilai sudah mengganggu ketertiban umum.
Awalnya massa bertahan, dan meminta Walikota Ade Uu Sukaesih agar keluar menemui mereka, sehingga terjadi aksi saling dorong antara massa dengan aparat polisi.
Warga Desa Neglasari saat melakukan audensi dengan Asda I dan jajaranya di Kantor walikota Banjar, Selasa (18/9). (Foto: Ist) |
Namun akhirnya massa mau melepaskan blokade jalan ketika Asda I Tomi Subagja bersedia menemui dan menerima peserta aksi.
Korlap Aksi, Joki Nurhidayat, kepada Tomi Subagja meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar segera memperbaiki jalan di desa mereka yang sudah rusak parah.
Seperti diberitakan JabarCeNNa.com beberapa waktu lalu, warga Desa Neglasari sempat mendatangi pihak eksekutif dan juga pihak legislatif meminta jalan di desa mereka untuk segera diperbaiki. Saking kesalnya, warga sempat menanami kedua jalan tersebut pohon pisang.
"Kami sudah bosan dengan janji-janji pemerintah," kata Joko, yang disambut massa dengan teriakan serempak: BETUUUUL!!
Joko kepada Tomi meminta perhatian Pemkot Banjar untuk segera memperbaiki jalan di desa mereka yang rusak parah.
Jika tidak, Joko mengancam akan menurunkan aksi dengan jumlah massa lebih besar.
.ao/tn