Tiga Doktor Perebutkan Kursi Sekda Kabupaten Kuningan

Ilustrasi
JabarCeNNa.com, Kuningan - Tiga pejabat kepala dinas bergelar doktor (strata  tiga) memperebutkan kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan yang kosong.

Tim Pansel yang bertugas melakukan seleksi telah selesai melakukan tugasnya  dan merekomendasikan tiga nama yang bergelar doktor tersebut kepada Bupati Acep Purnama, untuk dipilih salah seorang.

Ketiga nama tersebut adalah Dr Deni Hamdani MSi (Kepala Dinas Perhubungan), Dr Dian Rachmat Yanuar MSi (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) dan Dr Ukas Suharfaputra SP MP (Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Perikanan).

Tim Pansel yang diketuai Dr Ahmad Solihin MSi sebelumnya disodorkan tujuh nama. Kemudian setelah dilakukan seleksi, tiga nama lolos, sedangkan empat lainya gugur.

Empat nama yang gugur adalah Drs Agus Sadeli MSi (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan) H Mas Ridwan Setiawan SH MH MSi ( Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang), Drs Ucu Suryana MSi (Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan) dan Asep Taufik Rohman MPd MSi (Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah).

Lolosnya ketiga nama tersebut sebagai calon Sekda telah disampaikan Pansel melalui Surat pengumuman bernomor 821 271/ 06 / Pansel tertanggal 21 September 2018 yang ditandatangani Dr H Ahmad Solihin MSi, selaku ketua tim.

Menanggapi tiga nama yang lolos sebagai calon Sekda, Direktur Politik dan Pemerintahan ANCaR Institute, Rudi Rudianto mengapresiasi hasil kerja Tim Pansel.

"Nampaknya tim mempertimbangkan kemampuan akademisi. Tapi bukan berarti yang gugur itu tidak punya kemampuan atau tidak pantas, hanya saja tim pansel lebih menitikberatkan pada soal akademis, sehingga yang lolos semuanya bergelar doktor, jelas Rudi.

Ketika kepadanya ditanyakan, dari ketiga nama itu, siapa kira-kira yang akan dipilih Acep sebagai Sekda, Rudi mengaku agak sulit memprediksi.

"Ketiga-ketiganya juga punya kelebihan masing-masing, tinggal mana yang lebih dibutuhkan bupati," ucap Rudi. 

Kalau kita ikuti suara di luaran, lanjut dia, memang peluang Dian lebih besar. Ada yang mengatakan Dian yang paling pas menduduki jabatan sebagai Sekda, pertimbanganya mungkin karena dia pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda dan juga Di Dinas Pendapatan.

"Itu pendapat para pengamat di luaran sana. Tapi biar bagaimanapun, bupati yang menentukan. Namun demikian, biar bagaimanapun, bupati pasti menimbang betul-betul kemampuan dua nama yang lain. Kecuali seleksi ini cuma formalitas belaka, " jelas Rudi.

Jika seleksi Sekda ini bukan sekedar formalitas, maka menurut Rudi, ketiganya mempunyai peluang yang hampir sama.

Dan ketika kepadanya diminta urutan peluang diantara ketiganya, Rudi menjawab, Dian, Deni dan Ukas.


.tn