Tahun Baru Islam 1440 H di Cirebon dan Kuningan, Perkuat Ukuwah Islamiah dan Introspeksi Diri


JabarCeNNa.com, Kuningan - Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H berlangsung semarak di Kabupaten Cirebon dan Kuningan.

Pawai obor dan kumandang shalawat berkumandang baik di pusat kota maupun desa-desa di dua kabupaten bertetangga tersebut.

Perayaan Tahun Baru Islam 1440 H di Kabupaten Kuningan dipusatkan di Pendopo Bupati Kuningan di Jalan Siliwangi. 

Turut hadir dalam acara tersebut Kapolres AKBP Iman Setiawan, Dandim/0615 Letkol Inf Daru Cahyadi, Kajari Adhyaksa, dan para pejabat SKPD.

Hadir pula Ketua MUI Kabupaten Kuningan KH Abdul Azis Ambar Nawawi, serta sejumlah ulama dan Habaib. 

Diperkirakan 20.000 orang tumplek di sepanjang jalan Siliwangi.

"Kita harus introspeksi diri," kata Bupati Kuningan Acep Purnama.

Acep pun meminta warga untuk tidak lupa bersyukur dan memohon perlindungan Allah SWT.

"Kita harus senantiasa bersyukur dan memohon perlindungan Allah SWT, agar Kuningan mendapat keberkahan dan keselamatan," ucap Acep.

Acep juga meminta masyarakat Kuningan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Kemeriahan menyambut Tahun Baru Islam juga nampak di desa-desa di wilayah Kecamatan Cibingbin yang berbatasan dengan Kabupaten Brebes.
Setiap desa melakukan pawai obor selepas sholat Isya dikomandoi para pengurus DKM masing-masing mesjid. Warga tua muda bahkan anak-anak berkeliling desa sambil mengumandangkan shalawat.

Di Desa Cipondok, selain pawai obor, juga dimeriahkan dengan aksi drumband yang dimainkan anak-anak SDN 2 Cipondok.

Cirebon
   
Umat Islam Cirebon juga menggelar pawai obor untuk menyambut tahun baru Islam 1440 H dengan mengelilingi kota. 

"Kurang lebih ada 1.000 orang peserta yang mengikuti pawai obor menyambut tahun baru Islam," kata Ketua pelaksana pawai taaruf 1 Muharram Ponpes Jagasatru Kota Cirebon, Abdul Hamid Yahya.

Dia menjelaskan pawai obor ini mengangkat tema Ukhuwah Islamiyah, menyerukan kepada seluruh warga Cirebon terutama umat muslim menjadikan momentum tahun baru Islam untuk menyambung kembali persaudaraan.

Pawai itu dilanjutkan dengan pembacaan doa akhir dan awal tahun. Dan selama pawai juga para peserta membacakan doa awal tahun sepanjang jalan.

Pawai obor dan kemeriahan juga terjadi di desa-desa Kabupaten Cirebon. Seperti di Desa Tegalgubug yang dikenal sebagai desa santri, selain desa sandang.

Di Jalan Raya Suropati yang membelah Desa Tegalgubug Lor dan Desa Tegalgubug Wetan,  warga tumplek berbaur dengan para santri melakukan pawai obor serta melantunkan salawat.

"Setiap tahun perayaan Muharram di Tegalgubug selalu meriah. Apalagi di Tegalgubug ini sedikitnya ada 17 pondok pesantren," ujar Ihsan santri Al-Anwariyah Deda Tegalgubug.

Dan warga Tegalgubug juga kebanyakan adalah para mantan santri, yang kebanyakan mondok di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tambah Ihsan.

"Jadi tiap Muharram Desa Tegalgubug pasti meriah," tandasnya.



.Jamal/Angga/tn