JabarCeNNa.com, Ngamprah - Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah melakukan revitalisasi tiga pasar tradisionil dengan anggaran sebesar Rp3,8 miliar.
Ketiga pasar tradisionil itu adalah Pasar Cibenda dan Pasar Baranangsiang di Kecamatan Cipongkor, serta Pasar Sindangkerta di Kecamatan Sindangkerta.
Adapun jumlah anggaran sebesar Rp3,8 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB, Maman Sulaiman mengatakan, pembangunan ketiga pasar itu harus selesai akhir tahun ini, karena kalau tidak rampung, DAK tersebut bisa ditarik kembali oleh Pemerintah Pusat.
"Harus rampung tahun ini juga? kalau tidak, anggaran bisa ditarik lagi," kata Maman Sulaiman di kantornya, Senin, 10 September 2018.
Ditariknya kembali anggaran DAK oleh pemerintah pusat pernah terjadi sebelumnya, kata Maman.
Maman pun mengungkapkan, hal itu pernah terjadi pada revitalisasi Pasar Ciptagumanti, Cikalongwetan, di mana DAK sebesar Rp 5 miliar ditarik pemerintah karena ada persyaratan yang tidak terpenuhi.
Persyaratan dimaksud adalah pasar harus berdiri di atas tanah milik Pemda, sementara pasar Ciptamuganti berditi di atas tanah milik desa. Sementara warga tidak mau melepas tanah tersebut kepada Pemerintah KBB.
Sedangkan tanah tempat berdirinya Pasar Cibenda, Pasar Baranangsiang dan Pasar Sindangkerta, sepenuhnya adalah aset Pemerintah KBB.
"Sekarang pembangunan ketiga pasar tersebug sudah berjalan 25 persen. Insya Allah, akhir tahun ini rampung," kata Maman.
Selama proses pembangunan, kata Maman, ratusan pedagang ketiga pasar tersebut berjualan di pasar darurat yang berdiri di dekat pasar masing-masing.
.asep/tn