JabarCeNNa.com, Jakarta - Pemerintah didesak membuat aplikasi transportasi online guna bersaing dengan operator Go-jek dan Grab.
Desakan tersebut datang dari Asosiasi Driver Online (ADO) yang merasa selama ini ada upaya eksploitasi yang dilakukan operator aplikasi terhadap para driver
"Ya, itu permintaan teman-teman, menurut kita, itu dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada," kata Ketua ADO, Christiansen, di Jakarta, Sabtu, 15 September 2018.
Christiansen menilai masih ada promotor aplikasi yang berperilaku tidak adil dengan mengeksploitasi driver bekerja hingga 14 jam dalam satu hari. Hal lain, lanjut dia, operator menolak menaikan harga karena operator takut kehilangan konsumen.
"Dengan hadirnya pemerintah sebagai operator, maka hal itu akan memperbaiki persaingan, dan selanjutnya diharapkan mampu memperbaiki kesejahtetaan para driver," jelas Christiansen.
Menanggapi permintaan tersebut, Direktur Angkutan dan Multimoda Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan pertemuan dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk untuk membicarakan rencana pembuatan aplikasi tersebut.
Ahmad Yani merespon positip permintaan komunitas driver online tersebut, dan mengatakan hal itu akan dicoba dulu untuk transportasi roda empat atau taksi online.
"Untuk sementara kita coba taksi dulu. Ini kan mesti dijajaki dulu seperti apa. Satu-satu dulu, nanti kan bisa berkembang ke yang lain (roda dua, ojek)," kata Yani di Jakarta, Sabtu (15/9).
.helmi
Label: