Ella Nurhayati dan anaknya, MA |
JabarCeNNa.com, Cimahi - Polisi nampaknya sangat berhati-hati dalam mengungkap kasus pembunuhan karyawati bank Ella Nurhayati, 42, yang ditemukan tewas bersimbah di rumahnya di Kampung Pangragajian, Desa Kayuambon, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 11 September 2018 yang lalu.
Sebab, pelaku pembunuhan tinggal mengarah kepada sang anak, MA, 16 yang kebetulan anak yang berkebutuhan khusus. Pada peristiwa pembunuhan tersebut, Ella hanya tinggal berdua dengan anak sematang wayangnya itu,
Belakangan polisi mengungkapkan bahwa para saksi bertutur, ketika itu para saksi yakn i para tetangga korban melihat MA keluar dari rumahnya berlumuran darah dengan pisau di tangan. Namun, sebelumnya polisi juga mengatakan, di samping tubuh korban ditemukan pisau dapur yang diduga sebagai alat untuk menghabisi korban.
Polisi sendiri belakangan mengatakan bahwa pihaknya menemukan bekas cakaran di lengan kanan dan kiri MA, memanjang dan berwarna merah.
"Sebelah kanan ada satu (cakaran) merah panjang, sebelah kiri juga ada satu (cakaran) merah panjang dan ada yang kecil satu," jelas Niko, di kantornya, Kamis, 20 September 2018.
Apakah bekas cakaran tersebut adalah cakaran korban yang mungkin sempat melakukan perlawanan??
Namun demikian, polisi, dalam hal ini Polres Cimahi yang diback up Polda Jabar, tidak mau terburu-buru menetapkan MA sebagai tersangka pelaku, sehingga merasa perlu menghadirkan para ahli jiwa untuk memeriksa kejiwaan MA. Salah satu saksi ahli yang dimintai polisi bantuanya adalah dr Kresno Mulyadi, yang tak lain kembaran Kak Seto yang selama ini dikenal dekat dengan dunia anak.
Kresno dimintai keterangannya mengenai perilaku anak berkebutuhan khusus. Polisi jelas menginginkan bukti ilmiah, untuk memastikan apakah anak seperti MA yang berkebutuhan khusus, memiliki motif untuk melakukan pembunuhan, dan juga memiliki kemampuan melakukan tindakan sadis, apalagi terhadap ibunya sendiri.
Karena jika polisi sampai menetapkan MA sebagai tersangka, maka publik akan bertanya-tanya, apakah yang menjadi motif MA sehingga ia sampai melakukan perbuatan sadis terhadap ibunya sendiri.
Lalu, pertanyaan berikutnya, rupanya perbuatan seperti apa yang telah dilakukan korban terhadap anaknya yang semata wayang itu, sehingga MA sebagai anak yang berkebutuhan khusus itu sampai memiliki motif untuk menghabisi ibunya sendiri
Apa yang telah diperbuat korban terhadap anak sematang wayang itu??
.tn