JABARCENNA.COM, Bandung - Jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang masih dalam tahap pengerjaan, pada saat pengoperasianya nanti akan terintegrasi dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang berada di wilayah Kertajati, Kabupaten Majalengka.
"Dalam rapat itu diinformasikan mengenai jalan akses (Tol) Cileunyi Sumedang Dawuan atau Cisumdawu ke (Bandara) Kertajati," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Iwa Karniwa usai membuka Rapat Pembahasan Rencana Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung, di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate Bandung, Kamis, 23 Agustus 2018.
Tol Cisumdawu merupakan ruas jalan bebas hambatan sepanjang 61,6 kilometer, yang memiliki terowongan (tunnel) sepanjang 472 meter dengan diameter 14 meter.
Pembangunan tol ini, terdiri dari enam seksi, yakni:
Seksi I Cileunyi-Rancakalong, Seksi II Rancakalong-Sumedang, Seksi III Sumedang-Cimalaka, Seksi IV Cimalaka-Legok, Seksi V Legok-Ujung Jaya Dan Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan.
Pembangunan Cisumdawu diharapkan dapat rampung pada tahun 2020.
Iwa mengatakan Pemprov Jabar telah mengalolasikan anggaran sebesar Rp60 miliar untuk pembebasan lahan.
"Jadi alhamdulillah, anggaran untuk pembebasan lahannya sekitar Rp60 miliar sudah bisa diusulkan untuk dialokasikan," kata Iwa
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H Mochamad Iriawan, berharap pembangunan proyek Jalan Tol6 Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) tidak melebihi target waktu yang telah ditentukan.
"Walaupun Cisumdawu merupakan proyek nasional namun Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang selaku yang mengetahui masalah di daerah pembangunannya, harus memastikan pembangunan berjalan sesuai harapan masyarakat," kata Iriawan.
"Yang jelas target 2020 harus selesai," tegas Iriawan.
Pembangunan Cisumdawu, dikerjakan oleh Pemerintah yang bekerjasama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Seksi I dan II dikerjakan oleh pemerintah, sedangkan Seksi III-VI diambil oleh BUJT.
Pada perkembangannya saat ini, kendala yang dihadapi ada pada pembangunan terowongan. Itu dikarenakan kondisi tanah yang rawan mengalami keruntuhan, sehingga pekerja harus berhati-hati.
.wahyu/tn