Meski Jatah Ditambah, Gas Melon di Cirebon Langka


JABARCENNA.COM, Cirebon - Konsumen gas elpiji 3 kg di wilayah Cirebon mengeluhkan langkanya gas melon bersubsidi tersebut, sejak sepekan terakhir.

Padahal, keterangan diperoleh pihak Hiswana Migas Wilayah III Cirebon tidak mengurangi jatah, bahkan menambah jatah harian sebanyak 250 persen.

"Iya, laporan yang masuk, langka. Padahal tidak ada pengurangan stok. Bahkan jelang hari libur HUT Kemerdekaan dan hari raya Idul Adha, stok harian ditambah hingga 250 persen," kata Koordinartor Daerah (Korda) Hiswana Migas Wilayah III Cirebon, Gunawan Kalita, di kantornya, Rabu, 15 Agustus 2018.

Gunawan belum mengetahui pasti penyebab kelangkaan gas melon tersebut.

"Mungkin saja kelangkaan karena terjadi keterlambatan pengiriman," kata Gunawan.

Namun bisa juga, lanjut Gunawan, karena masyarakat mampu semakin tidak sadar. Artinya masih banyak warga mampu yang menggunakan gas bersubsidi,” cetus Gunawan.

Gunawan menjelaskan, dengan stok gas elpiji di wilayah III Cirebon sebanyak 6 juta tabung per bulanya, seharusnya mencukupi. 

Namun karena kesadaran masyarakat menengah ke atas masih rendah, maka kelangkaan selalu terjadi.

"Apalagi dengan menjamurnya usaha UMKM yang menggunakan gas 3 Kg, maka permintaan semakin tinggi," jelas Gunawan. 

Dan menurut dia, adalah hal yang sangat sulit untuk mengontrol konsumsi gas melon ini.

Di wilayah III Cirebon terdapat 78 agen dan 4.000 pangkalan, dengan harga eceran tertinggi (HET) di tingkat pangkalan Rp16.000/tabung.

“HET di pangkalan Rp16 ribu. Kalau di tingkat pengecer berlaku hukum pasar, dan itu diserahkan kepada pengecer dan pedagang. Ada yang jual Rp19 ribu, Rp20 ribu atau mungkin Rp21 ribu,” terang Gunawan.


.jamal/tn