Ilustrasi Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) di kawasan Margaasih, Desa Gajahm |
JABARCENNA.COM, Bandung - Penjabat Gubernur Jawa Barat M Iriawan menggagas pembangunan tol dalam kota Bandung sepanjang 15,3 Km.
Jalan tol tersebut akan membentang menghubungkan daerah Pasir Koja, Pasupati (Pasteur-Surapati) dan Kiaracondong Kota Bandung.
Sementara pembiayaan proyek ini tidak diambil dari APBN ataupun APBD, tetapi murni oleh pihak swasta yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
"Ya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menginisiasi rencana jalan tol tersebut dari Pasir Koja, langsung ke Pasupati lalu ke Kiaracondong sepanjang 15,3 km," kata Sekda Pemprov Jawa Barat, Iwa Karniwa, usai melakukan rapat pembahasan
Rencana Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung di Gedung Sate Bandung, Kamis, 23 Agustus 2018.
Untuk itu, kata Iwa, pemerintah provinsi sedang melakukan pembahasan tata ruang sebagai pintu masuk untuk dimungkinkan trase tersebut dibahas lebih lanjut.
Sementara itu Penjabat Gubernur Jabar mengatakan untuk pembangunan jalan tol dalam kota tersebut dibutuhkan biaya sedikitnya Rp6 triliun.
"Rupanya ada investor yang percaya kepada saya. Dia (investor) akan membangunkan tapi memang median jalannya punya provinsi atau kota, sehingga tidak memerlukan banyak pembebasan lahan kecuali untuk exit tol-nya," kata Iriawan.
Selanjutnya Iriawan mengatakan, jika pembangunan jalan tol dalam kota yang berbentuk jalan layang tersebut terwujud, hal itu akan menjadi salah satu solusi pemecah kemacetan di dalam Kota Bandung.
"Waktu yang tersisa buat saya (menjadi Pj Gubernur Jabar) satu bulan kurang, akan saya manfaatkan maksimal untuk pengabdian saya kepada Jawa Barat yang saya cintai ini," kata Iriawan.
Iriawan juga mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu di Jakarta.
"Saya sudah lapor ke Menteri PUPR, beliau secara eksplisit menyanggupi. Tapi saya belum paparan di depan beliau," ucap dia.
Dia mengatakan jalan layang ini diharapkan akan menjadi pemecah kemacetan terutama dari jalur Selatan ke wilayah Utara dan Tengah di Kota Bandung.
Selain itu, kata Iriawan, jalan layang ini bisa menjadi kebanggaan dan ikon tambahan kota berjuluk Kota Kembang ini.
.angga/tn