Penjabat Gubernur Jabar M Iriawan melepas secara simbolis 200 orang tenaga tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban Jawa Barat, di Gedung Negara Pakuan Bandung, Selasa (14/8). (Foto: Antara) |
JABARCENNA.COM, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan menerjunkan 1.911 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban ke kabupaten dan kota.
Dan Penjabat Gubernur Jawa Barat, M Iriawan melepas secara simbolis sekitar 200 orang petugas tim pemeriksa kesehatan hewan kurban tersebut di Gedung Negara Pakuan Bandung, Selasa, 14 Agustus 2018.
Iriawan mengatakan, tim tersebut akan bekerja untuk memastikan kesehatan dan kelaikan hewan kurban yang akan disembelih warga saat Hari Raya Idul Adha 1439 H/2018.
"Tim ini untuk melayani masyarakat Jawa Barat agar masyrakat menerima hewan kurban yang sehat dan laik disembelih saat Idul Adha nantinya," kata Iriawan.
Tim pemeriksa kesehatan hewan kurban yang diterjunkan terdiri dari berbagai profesi, baik dokter hewan, mahasiswa dari Fakultas Kedokter Hewan Unpad dan IPB hingga petugas dari kantor wilayah kementerian agama di Jawa Barat.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, memprediksi kebutuhan hewan kurban masyarakat Jawa Barat tahuni ini akan naik sekitar 10 -15 persen.
"Diprediksi tahun ini kebutuhan akan daging kurban akan naik sekitar 10 hingga 15 persen. Idul Adha tahun lalu jumlah hewan kurban yang dibeli oleh masyarakat Jawa Barat mencapai 263 ribu ekor baik jenis kambing dan sapi," ungkap Dewi.
Terkait diterjunkanya para petugas pemeriksa hewan kurban, Dewi mengatakan, adalah untuk memastikan bahwa hewan kurban di Jawa Barat bebas dari penyakit seperti antraks.
"Pada tahun 2008 penyakit antrax sempat ditemukan di Bogor. Tetapi sesudah itu tidak pernah ditemukan lagi" kata Dewi.
Menurut dia, untuk mengantisipasi soal penyakit antraks pada hewan kurban bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi.
Wahyu/tn